8 Penyakit yang Ditandai Kesemutan


KOMPAS.com - Kebanyakan orang pernah mengalami kesemutan kala duduk bersila terlalu lama atau tertidur dengan tangan tertindih kepala. Kondisi ini juga terjadi saat tekanan itu berlanjut tepat pada saraf. Namun, kesemutan akan hilang bila tekanan sudah tidak ada lagi.
Kesemutan juga bisa menjadi indikasi dari banyak penyakit, seperti diabetes melitus, hipertensi, saraf terjepit, gangguan aliran darah pada pembuluh darah tepi, maupun gangguan darah. Ada kalanya pada mereka yang belum diketahui mengidap diabetes, kesemutan dapat menjadi gejala awal diketahuinya diabetes.
Paresthesia atau kesemutan kronis sering merupakan simtom dari penyakit neurologis atau trauma kerusakan saraf. Penyebabnya adalah gangguan yang memengaruhi sistem saraf pusat seperti stroke dan stroke mini, multiple sklerosis, mielitis transversa, dan ensefalitis. 
Tumor maupun lesi vaskular yang menekan otak atau sumsum tulang juga bisa menimbulkan paresthesia. Sindrom saraf seperti sindrom saluran carpal (CTS) bisa merusak saraf perifer dan menyebabkan paresthesia diiringi rasa nyeri.
Berikut ini sejumlah penyakit yang ditandai oleh gejala kesemutan.
1. Diabetes melitus (DM)
Pada pasien DM, kesemutan merupakan gejala kerusakan pada pembuluh darah. Akibatnya, darah yang mengalir di ujung-ujung saraf berkurang. Kondisi ini dapat diatasi dengan mengendalikan kadar gula darah secara ketat, juga mengonsumsi obat seperti gabapentin, vitamin B1 dan B12.
2. Stroke
Kesemutan dapat jadi tanda stroke ringan. Biasanya disebabkan sumbatan pada pembuluh darah di otak, yang mengakibatkan kerusakan saraf setempat. Gejala lain yang muncul: rasa kebas separuh badan, lumpuh separuh badan, buta sebelah mata, sukar bicara, pusing, penglihatan ganda dan kabur.
Gejala berlangsung beberapa menit atau kurang dari 24 jam. Biasanya terjadi waktu tidur atau baru bangun. Kondisi ini harus ditangani karena bisa berkembang menjadi stroke berat.
3. Penyakit jantung
Kesemutan tak hanya akibat neuropati tekanan, tetapi karena komplikasi jantung dengan sarafnya. Pada pasien jantung yang sedang menjalani operasi pemasangan klep, terdapat bekuan darah yang menempel. Bekuan itu bisa terbawa aliran darah ke otak, sehingga terjadi serebral embolik.
Bila sumbatan di otak mengenai daerah yang mengatur sistem sensorik, si penderita akan merasakan kesemutan sebelah. Jika daerah yang mengatur sistem motorik juga terkena, kesemutan akan disertai kelumpuhan.
4. Infeksi tulang belakang
Ini menyebabkan bagian tubuh dari pusar ke bawah tak dapat digerakkan. Penderita tak dapat mengontrol buang air kecil. Buang air besar pun sulit. Penyakit ini dinamakan mielitis (radang sumsum tulang belakang). Tingkat kesembuhan tergantung pada kerusakannya. Bisa sembuh sebagian, tetapi ada juga yang lumpuh.
5. Rematik
Penyakit ini bisa menimbulkan kesemutan atau rasa tebal. Dalam hal ini saraf terjepit akibat sendi pada engsel, misalnya sendi pergelangan tangan, berubah bentuk. Gejala kesemutan biasanya hilang sendiri bila rematik sembuh.
6. Spasmofilia (tetani)
Gejala kesemutan juga bisa merupakan tanda penyakit spasmofilia (tetani). Penyakit ini timbul karena kadar ion kalsium dalam darah berkurang. Penyebabnya adalah menurunnya tegangan karbondioksida dalam paru-paru. Gejala lain : kejang pada tungkai, sulit tidur, emosi labil, takut, lemah, sakit kepala sebelah atau migrain, dan hilang kesadaran.
7. Guillain-barre syndrome
Kesemutan bisa jadi salah satu indikasi penyakit ini. Ditandai gejala demam tinggi, batuk, dan sesak napas. Juga diikuti rasa kesemutan dan kebas. Kesemutan biasanya terasa di sekujur tubuh, khususnya pada ujung jari kaki dan tangan karena virus menyerang sistem saraf tepi.
Bila keadaan itu tidak segera diatasi, serangan akan berlanjut ke organ vital. Akibatnya, penderita merasa sesak napas dan lumpuh di seluruh tubuh.
8. Cytomegalovirus (CMV)
Ada kesemutan yang didahului flu berat. Kesemutan akan menghebat mulai dari ujung jari, menjalar hingga ke pusar. Penderita bisa hanya merasa kebas atau sampai sulit berjalan, berarti sumsum tulang belakang kena radang. Ini akibat serangan virus, biasanya cytomegalovirus. (Abdi Susanto)

'Ain dan Hasad


Pada setiap diri manusia pasti ada setan yang menyertainya. Jika setan mendengar ucapan kita,maka ia akan mentransfernya. Misalnya kita mengatakan,”Si Fulanah sangat cantik” maka ketika itu setan akan menyambar perkataan tersebut kemudian mentransfernya kepada korban ‘ain. Jika orang tersebut (s ikorban) tidak membentengi diri dengan berbagai macam dzikir, maka ‘ain bisa menimpa dirinya. Penyakit ‘ain terkadang bisa membunuh atau menimbulkan penyakit bagi korbannya. Lalu, apakah ‘ain itu? Apa bedanya dengan hasad?

Pengertian ‘ain
Pandangan mata, atau diistilahkan dengan ‘ain, adalah pandangan seseorang terhadap sesuatu yang dianggap bagus disertai dengan kedengkian yang muncul dari tabiat yang jelek sehingga mengakibatkan bahaya bagi yang dipandang. (Fathul Bari, 10/210)
“’Ain itu benar adanya. Seandainya ada sesuatu yang dapat mendahului takdir, tentu akan didahului oleh ‘ain. Apabila kalian diminta untuk mandi, maka mandilah.” (Shahih, HR. Muslim no. 2188, Fatawa Al-Mar’ah Al-Muslimah, 1/164-165)
Al-Imam An-Nawawi rahimahullah mengatakan, hadits ini menjelaskan bahwa segala sesuatu terjadi dengan takdir Allah , dan tidak akan terjadi kecuali sesuai dengan apa yang telah Allah takdirkan serta didahului oleh ilmu Allah tentang kejadian tersebut. Sehingga, tidak akan terjadi bahaya ‘ain ataupun segala sesuatu yang baik maupun yang buruk kecuali dengan takdir Allah . Dari hadits ini pula terdapat penjelasan bahwa ‘ain itu benar-benar ada dan memiliki kekuatan untuk menimbulkan bahaya. (Syarh Shahih Muslim, 14/174)
‘Ain dapat terjadi dari pandangan yang penuh kekaguman walaupun tidak disertai perasaan dengki (hasad). Demikian pula timbulnya ‘ain itu tidak selalu dari seseorang yang jahat, bahkan bisa jadi dari orang yang menyukainya atau pun orang yang shalih. (Fathul Bari, 10/215)

Pengertian Hasad
Ulama berbeda-beda dalam mendefinisikan hasad. Namun inti ungkapan mereka, hasad adalah sikap benci dan tidak senang terhadap apa yang dilihatnya berupa baiknya keadaan orang yang tidak disukainya. (Majmu’ Fatawa, Ibnu Taimiyyah , 10/111)
An-Nawawi rahimahullah berkata: “Hasad adalah menginginkan hilangnya nikmat dari yang memperolehnya, baik itu nikmat dalam agama ataupun dalam perkara dunia.” (Riyadhush Shalihin, Bab Tahrimil Hasad, no. 270)

‘Ain dan Hasad
  1. Pendengki (al hasid) lebih umum daripada orang yang menimpakan ‘ain (al ‘ain). Seorang pendengki belum tentu juga sebagai penebar ‘ain. Kadang, seseorang mendengki (hasad) tanpa menimpakan ‘ain padanya/tanpa mencelakakannya. Karena itu dalam surat Al Falaq disebutkan permohonan perlindungan dari dari pendengki.
 “Rasulullah senantiasa berlindung dari jin dan pandangan manusia, hingga turun surat Al-Falaq dan surat An-Naas. Ketika keduanya telah turun, beliau menggunakan keduanya dan meninggalkan yang lainnya.” (HR. At-Tirmidzi no. 2059 dan Ibnu Majah no. 3511)
Jika seorang muslim sudah memohon perlindungan dari keburukan pendengki, maka otomatis sudah termasuk memohon dari keburukan orang yang menimpakan ‘ain. Adapun ‘ain, terkadang ia juga berasal dari orang sholih.
  1. Ada kesamaan dalam beberapa hal antara hasad dan ‘ain. Begitu pula ada beberapa hal yang berbeda antara keduanya.
    1. Sumber perkara. Dengki bersumber dari terbakarnya hati karena melimpahnya nikmat atas orang yang didengki, sehingga si pendengki mengharapkan hilangnya nikmat dari orang yang didengki. Sedangkan ‘ain, sumbernya adalah ketakjuban dan kekaguman.
    2. Pendengki bisa mendengki sesuatu yang diprediksi bakal terjadi sebelum sesuatu itu terjadi, sedangkan penebar ‘ain hanya dapat mengarahkan ‘ain terhadap sesuatu yang sudah ada
    3. Pendengki mengkondisikan dirinya, dan mengarahkan pandangan jiwanya terhadap orang yang didengki baik orang itu ada di hadapannya atau tidak. Sedangkan ‘ain, jiwanya mengkondisikan sedemikian rupa saat beratatapan muka saat melihatnya.
Cara Mengobati ‘ain
  1. Jika penebar ‘ain sudah diketahui, maka disuruh untuk mandi, berwudhu, dan berkumur-kumur, sebagaimana sabda Rasulullah -shalallahu 'alaihi wasallam-“Jika di antara kalian diminta mandi (karena) menimbulkan atau tertuduh menebarkan ‘ain , maka mandilah”. Dan sebagaimana diriwayatkan oleh ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Penebar ‘ain diperintahkan mandi, dan yang terkena ‘ain pun mandi (dengan menggunakan air bekas penebar ‘ain) (Diriwayatkan oleh Abu Dawud, Syaikh Al Bani mengomentari bahwa sanadnya shohih). Adapun jika penebar ‘ain menolak untuk mandi, maka disarankan untuk mengambil atsarnya (bekas sentuhan tubuhnya) sebagaimana pernyataan Syaikh Ibnu ‘Utsaim,”Sekiranya diambil peci penutup kepalanya/handuknya yang basah, niscaya akan memberikan manfaat untuk menghilangkan pengarunya.
  2. Jika penebar ‘ain tidak diketahui. Ada banyak cara dalam mengobati ‘ain jika penebarnya tidak diketahui, ditemukan juga beberapa cara yang tidak sesuai dengan tuntunan Rasulullah -shalallahu 'alaihi wasallam-. Salah satu cara dalam mengobati ‘ain adalah dengan ruqyah syar’iyyah sebagaimana sabda Rasulullah -shalallahu 'alaihi wasallam-“Rasulullah -shalallahu 'alaihi wasallam- memerintahkan untuk melakukan ruqyah, yaitu pengobatan dengan Al Qur’an dan dzikir-dzikir kepada Allah, terhadap orang yang terkena ‘ain. Beliau memerintahkan hal itu pula kepada istri beliau, ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha: “Rasulullah -shalallahu 'alaihi wasallam- memerintahkannya untuk melakukan ruqyah dari ‘ain.” (Shahih, HR. Al-Bukhari no. 5738 dan Muslim no. 2195). Jika penderita mengeluhkan sakit, maka hendaknya ia mengusap tangannya pada bagian yang sakit. Hendaknya ia membaca surat Al Falaq dan An Naas lalu ditiupkan di tangan dan diusapkan pada bagian yang terasa sakit. Hendaknya ia juga selalu membaca sutar An Naas, Al Falaq, dan Al Ikhlash setiap menuju tempat tidur.
Cara Mencegah ‘Ain

Untuk mencegah diri sebagai penebar ‘ain –karena penebar ‘ain bisa jadi berasal dari seseorang yang sama sekali tidak mendengki- adalah dengan ucapan yang terdapat dari hadist-hadist yang shohih seperti Barokallohu atau Barokallohu fih (semoga ALLAH memberkahinya), atau ala barokta (mengapa engkau tidak mendo’akan keberkahan padanya)? Tidak ditemukan ucapan Masya ALLAH karena ucapan ini berarti meminta keberkahan untuk diri sendiri, seperti yang tercantum dalam surat Al Kahfi
“Dan mengapa kamu tidak mengucapkan tatkala kamu memasuki kebunmu,’Masya’ALLAH .. “(QS Al Kahfi:18)

Untuk menghindarkan diri dari penebar ‘ain adalah dengan berkomitmen untuk senantiasa membentegi diri dengan dzikir pagi dan petang atau dengan membaca surat AL Falaq, An Naas dan Al Ikhlash, insyaALLAH kita akan senantiasa berada dalam lindungan ALLAH SWT.

-dari berbagai sumber-
Wallohu a’lam bish showab. Semoga bermanfaat

8 Larangan Setelah Makan


MENJAGA kesehatan tidak hanya terpaku pada memerhatikan jenis makanan, kebersihan dan kehalalannya. Lebih dari itu, Anda harus memerhatikan apa saja yang harus dilakukan dan harus ditinggalkan selepas makan. Jika diperhatikan dengan baik, hal-hal yang sebaiknya ditinggalkan itu, Anda akan merasakan manfaat lebih dari makanan yang Anda konsumsi.

 
MEROKOK
Coba Anda bayangkan! Merokok saja sudah merusak tubuh apalagi jika hal ini. Anda lakukan setelah makan. Berdasarkan penelitian, mengisap satu batang rokok setelah makan sama saja dengan merokok sepuluh batang. Sehingga, kemungkinan terserang kanker jauh lebih besar.

MAKAN BUAH
Selama ini orang salah persepsi tentang hal yang satu ini. Kebanyakan orang makan buah setelah dianggap sebagai tradisi dan mereka meyakini buah sebagai hidangan pencuci mulut. Padahal, mengkonsumsi buah setelah makan akan membuat perut dipenuhi udara alias kembung. 

Tapi bukan berarti Anda tidak boleh siasati. Nah, cobalah Anda mengonsumsi buah dengan jeda waktu 1-2 jam setelah makan, biarkan makanan tercerna dengan baik dulu. Mengonsumsi buah sebelum makan paling tidak 1-2 jam juga dapat dilakukan, karena buah yang kebanyakan mengandung serat akan langsung meluncur ke usus tanpa dicerna di lambung. Resikonya memang akan membuat perut Anda kenyang dan makan tidak terlalu banyak, hehehe. Eh, jangan salah, makan buah sebelum makan juga dicontohkan Rosululloh SAW lho.

MINUM TEH 
Berdasarkan penelitian, daun teh memiliki kandungan asam yang tinggi. Hal ini menyebabkan kendungan protein dalam makanan sulit dicerna. Selain itu, minum teh paling tidak sejam sebelum atau setelah makan akan mengurangi daya serap sel darah terhadap zat besi sebesar 64 %. Pengurangan daya serap akibat teh ini lebih tinggi daripada akibat sama yang ditimbulkan oleh minum segelas kopi setelah makan. Kopi mengurangi daya serap hanya 39 %.  Padahal, seperti yang kita ketahui, zat besi sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan kualitas tubuh manusia. Makanya kalau ada iklan,”apapun makanannya, minumannya teh…” itu layak kita tinggalkan”hehehe. Lalu kapan saat terbaik minum teh?
* Teh akan berefek baik bagi tubuh bila dikonsumsi pada pagi dan sore, disertai karbohidrat dan protein, misalnya roti dan biskuit.
* Kiat lain, memberikan jeda minum teh setelah makan, misalnya dua jam setelah makan.
Jeda itu diperlukan karena rentang waktu itu diperkirakan cukup bagi usus 12 jari dan usus halus bagian atas untuk melakukan proses penyerapan makanan.

MENGENDURKAN IKAT PINGGANG
Ini hal yang sepele tapi seringkali dilakukan. Mungkin maksud Anda supaya makanan yang masuk bisa lebih banyak dan Anda tidak merasa begah. Karena itu, Anda mengendurkan ikat pinggang. Tahukah Anda? Mengendurkan ikat pinggang dapat menyebabkan usus terbelit dan terblokir.

MANDI
Walaupun tidak banyak orang yang melakukan, terkadang ada saja yang berpikir untuk melakukan mandi selepas makan. Pada pagi hari kebanyakan orang lebih memilih makan dulu daripada mandi dengan alasan setelah makan pasti perut menjadi penuh dan hasrat ingin buang hajat lebih besar. Sehingga Anda berpikir untuk mandi sekalian BAB. 
Padahal, mandi yang dilakukan setelah makan akan menaikkan aliran darah ke tangan, kaki dan badan yang menyebabkan jumlah darah sekitar perut akan terus berkurang. Hal ini akan melemahkan sistem pencernaan di dalam perut.

BERJALAN-JALAN
Satu lagi yang benar-benar harus Anda hindari. Pernahkah Anda mendengar cerita bahwa orang yang sedang mengikuti lomba gerak jalan maupun lari marathon tiba-tiba saja muntah ditengah jalan? Ya, itu adalah salah satu alasan mengapa Anda tidak boleh langsung berjalan apalagi lari setelah makan. Berjalan akan menyebabkan sistem pencernaan tidak mampu menyerap nutrisi dari makanan yang telah Anda makan.

LANGSUNG TIDUR
Satu hal yang paling sulit untuk dihindari adalah rasa kantuk setelah makan. Apalagi jika makanan yang baru saja dikonsumsi sangat memuaskan perut dalam artian sangat mengenyangkan. Namun, cobalah untuk tidak mengikuti rasa kantuk Anda. Tidur setelah makan membuat makanan tidak dapat dicerna secara baik. Akibatnya, usus mengalami kembung dan terjadi peradangan.

MINUM AIR ES
Hal terakhir ini yang banyak tidak disadari oleh masyarakat adalah minum air es. Suhu dingin akibat es yang berkondesasi dengan air dapat membekukan makanan, terutama yang mengandung minyak (lemak akan terbekukan). Hingga pada akhirnya lemak itu bisa tertimbun dalam usus dan mengakibatkan penyempitan saluran-saluran pencernaan dan berujung pada kegemukan. Nah, untuk itu mulai saat ini cobalah ganti air es yang biasa Anda minum dengan minum air hangat.

*dari berbagai sumber

Keimanan

Andai matahari di tangan kananku
tak ‘kan mampu mengubah yakinku
terpatri dan tak ‘kan terbeli dalam lubuk hati
Bilakah rembulan di tangan kiriku
tak ‘kan sanggup mengganti imanku
jiwa dan raga ini apapun adanya

Andaikan seribu siksaan
terus melambai-lambaikan derita yang mendalam
seujung rambut pun aku tak ‘kan bimbang
jalan ini yang kutempuh


Bilakah ajal ‘kan menjelang
jemput rindu-rindu syahid yang penuh kenikmatan
Cintaku hanya untuk-Mu
tetapkan muslimku selalu

Bilakah rembulan di tangan kiriku
tak ‘kan sanggup mengganti imanku
jiwa dan raga ini apapun adanya

Andaikan seribu siksaan
terus melambai-lambaikan derita yang mendalam
seujung rambut pun aku tak ‘kan bimbang
jalan ini yang kutempuh

Bilakah ajal ‘kan menjelang
jemput rindu-rindu syahid yang penuh kenikmatan
cintaku hanya untuk-Mu
tetapkan muslimku selalu

Bilakah ajal ‘kan menjelang
jemput rindu-rindu syahid yang penuh kenikmatan
cintaku hanya untuk-Mu
tetapkan muslimku selalu…..




HARIS ISA (SHAFF-FIX)